12345678910111213141516171819202122232425262728 Ampuni Hatiku yang Telah Mengusik Bintangmu. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1W6iaD-pWVMDEiDGJFL1ESqtn6t-reBv8Y1AMP23xq5cO6GVYQ6dNh4VMRhor4p8TCGdCApsB59XPLhOHU2D60H-rG1tQ1r_TXbMq1DLnXQterutrYNBqMm38lwiym3bWQ94zL8liMzk/s128-no/Loading4.GIF

Ampuni Hatiku yang Telah Mengusik Bintangmu.

Senin, 02 Juni 2014

12345678910111213141516

         

                Egois.
            Apa ini yang sering orang sebut dengan egois? Apa ini definisi kata egois di kamus-kamus bahasa Indonesia? Apa aku ini orang yang pas untuk menggambarkan manusia yang memiliki keegoisan tinggi?
            Dia sudah tak sendiri lagi, tapi aku dengan santainya melenggang masuk dan mencoba mencari celah di hatinya. Aku tetap berusaha meraih tangannya saat hatinya telah tergenggam oleh hati lain. Aku tetap berusaha berjalan di sisinya saat pikirannya telah termiliki oleh pikiran  lain. Aku tetap berusaha mengikuti gerak kakinya saat langkahnya telah tertuju pada tujuan lain. Aku tetap berusaha dan terus berusaha memenangkan hatinya bahkan saat ia telah mundur dari pertarungan ini.
            Egois memang.
            Seharusnya dulu aku tahu, dia juga punya hati yang ingin diraihnya. Dia juga punya pikiran yang ingin dimilikinya. Dia juga punya tujuan yang ingin dicapainya. Dia juga punya pengharapan yang ingin digapainya, dan itu bukan aku.
            Bukan aku yang ingin diraihnya. Bukan aku yang ingin dimilikinya. Bukan aku yang ingin dicapainya. Bukan aku yang ingin digapainya. Tapi, aku yang menghancurkan semua rencananya. Hancur semua berantakan.
            Sebesar apapun aku mencoba meluluhkan hati pemilik pikiran itu, sebesar itu pula aku menghancurkan mimpi-mimpinya. Sekuat apapun aku berusaha agar tak kehilangan pandangan dari pikiran itu, sekuat itu pula aku menancapkan duri tajam pada keinginan sucinya. Membuatnya terluka, terjatuh, tersungkur, dan tak kenal bangun. Membuatnya selalu menatap sendu langit jingga dan berharap angin senja menghembuskan jauh-jauh kekecewaannya. Membuatnya tak percaya akan keindahan bulan yang dulu mampu terangi setiap sudut kehampaan hatinya, dan aku tetap mencoba meraih dirinya.
            Egois.
            Maafkan aku yang telah membuatmu lupa caranya bangkit. Maafkan aku yang tak pernah bisa memahami maksud kekecewaanmu yang selalu kau torehkan di langit-langit. Maafkan aku yang telah memasuki kehidupan kalian hingga kau pun sakit, dan ampuni keegoisan hatiku, sebab karenanya kau kehilangan satu bintang di hidupmu. Bintang yang telah lama kau nanti kehadirannya. Bintang yang telah sejak dulu kau puja keindahannya. Bintang yang kau tunggu terangnya. Tapi, karena hatiku ini, bintangmu menjadi terusik dan bersinar amat sangat terang. Terlalu terang. Menyilaukan hatimu dan membuatmu harus melepas bintang kesayanganmu. Ampuni aku dan keegoisanku.

0 komentar:

Posting Komentar