12345678910111213141516171819202122232425262728 Pengaruh Bahasa Alay terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1W6iaD-pWVMDEiDGJFL1ESqtn6t-reBv8Y1AMP23xq5cO6GVYQ6dNh4VMRhor4p8TCGdCApsB59XPLhOHU2D60H-rG1tQ1r_TXbMq1DLnXQterutrYNBqMm38lwiym3bWQ94zL8liMzk/s128-no/Loading4.GIF

Pengaruh Bahasa Alay terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia

Jumat, 14 Maret 2014

12345678910111213141516



Pengaruh Bahasa Alay terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia



Telah disetujui dan disahkan








Curup, Juni 2013

Pembimbing



Nurhayani, spd
Nip :













Kata Pengantar

        Sebelumnya penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Adapun judul dari Makalah ini Pengaruh Bahasa Alay terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia. Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya karya tulis ini, tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis  menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang membacanya. Amin.


                                                                                    Curup ,    Juni 2013


                                                                             Penulis















Daftar Isi

Lembar Pengesahan................................................................................ 1
Kata Pengantar........................................................................................ 2
Daftar Isi................................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan.................................................................................. 4
  1. Latar Belakang............................................................................ 4
  2. Tujuan......................................................................................... 4
  3. Rumusan Masalah....................................................................... 4
Bab II Landasan Teori............................................................................ 5
Bab III Metodelogi Penelitian................................................................ 6
Bab IV Pembahasan................................................................................ 7
Bab V Penutup...................................................................................... 10
Daftar Pustaka....................................................................................... 11
Lampiran














BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS yang berfungsi untuk menghemat biaya.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial.  Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.
Alay adalah singkatan dari anak layangan, alah lebay, anak Layu, atau anak keLayapan yang menghubungkannya dengan anak JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Istilah ini untuk menggambarkan anak yang sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon, asal usul alay diartikan “anak kampung”, karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan.

  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana ciri-ciri orang alay?
2.      Apa dampak dari penggunaan bahasa alay?
3.      Apa pengaruh bahasa alay terhadap Bahasa Indonesia?
  1. Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui ciri-ciri orang alay
2.      Mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan bahasa alay
3.      Mengetahui pengaruh bahasa alay terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar




BAB II
LANDASAN TEORI

Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia,bukan bunyi yang dihasilkan alat lain.Bunyi berasalah dari usara yang keluar dari paru-paru menggetarkan pita suara di kerongkoran dan kemudian terujar lewat mulut.Abidin, dkk (2010 : 1)
Bahasa Alay merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis. Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran
Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa Alay menunjukkan semakin akrabnya genersai muda Indonesia dengan dunia teknologi terutama internet. Munculnya bahasa Alay juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis.
Akan tetapi, munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasnya digunakan dalm acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
Alih-alih mempermudah orang lain mengerti apa yang hendak dikatakan, penggunaan bahsa alay justru memperlambat orang lain untuk memahami apa yang diungkapkan, terlebih lagi orang tersebut tidak terbiasa dengan bahasa Alay karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahaminya.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Alay untuk generasi muda saat ini sudah sangat tidak mnegindahkan efesiensi, melainkan hanya sekedar trend belaka. Misbakhul Munir, Guru SD Al-Azhar Syifa Budi, Solo








BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a.              Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan adalah metode pengamatan yaitu dengan melalukan pengamatan terhadap cara menulis dan cara bicara siswa-siswi SMAN 1 Curup Selatan.
b.             Langkah penelitian
 Saya mengumpulkan data dengan cara browsing melalui internet serta mengamati cara menulis dan cara bicara beberapa siswa-siswi SMAN 1 Curup Selatan.Setelah itu saya menganalisis dan mengkoreksi kembali ,kemudian apabila sudah tepat dan sesuai dengan pembahasan karya tulis saya selanjutnya menjadikan analisis tersebut sebagai bahan penelitian.
c.              Teknik Pengumpulan Data
Saya melakukan beberapa observasi yang ada di internet dan melakukan pengamatan terhadap siswa-siswi dari SMAN 1 Curup Selatan  untuk saya jadikan sebagai bahan pembuatan karya tulis ilmiah.
d.                              Teknik Analisis Data
Setelah kami mengumpulkan artikel – artikel dan hasil wawancara dari beberapa narasumber  yang kami rasa benar dan mendukung penulisan karya ilmiah kami selanjutnya kami menganalisis data tersebut selanjutnya kami pilih sebagai bahan karya tulis.














BAB IV
PEMBAHASAN
Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.
Tapi seiring perkembangan zaman, alay sering diidentifikasikan menjadi narsis, fotogenic, sok gaul, emo, dan lain-lain. Secara garis besar, mungkin karena salah pergaulan, maka yang merupakan ciri-ciri alay adalah sebagai berikut:
1. Selalu merasa paling tahu tentang bersepeda dan kegiatan bersepeda padahal jarang sekali bersepeda, bersepeda hanya pada saat kegiatan tertentu
2. Jika sedang berkumpul bersama memakai handshet untuk mendengarkan lagu lewat handphone senang memamerkan keseruannya kondisi terparah juga sering menunjukkan sms dari teman ke teman yang lain agar diperhatikan oleh teman-temannya.
3. Bergaya seperti EMO tetapi ditanya sejarahnya EMO tidak mengerti.
4. Menganggap dirinya eksis di media sosial ( kalau berkomentar bersaing untuk saling menyalahkan )
5. Dimana mereka berada selalu gemar melakukan foto – foto dan tidak peduli dimana mereka berada.
6. Kasus para laki – laki kegiatannya hanya mencari musuh dengan teman – teman lainnya agar dianggap keren.
7. Di media sosial kasusnya perempuan memajang foto – foto mereka yang cantik walaupun mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
8. Menghina orang lain yang sama sekali tidak dikenal.
Berikut adalah kata-kata alay yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari – hari.
Add : Et, Ett (biasanya minta di add friendster/facebook/twitter)
Aja : Ja, Ajj
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, q.
Anak : Nax, Anx, Naq
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Banget : Bangedh, Beud, Beut
Baru : Ru
Belum : Lom, Lum
Bokep : Bokebb
Boleh : Leh
Buat : Wat, Wad
Cakep : Ckepp
Cape : Cppe, Cpeg
Cewek : Cwekz





Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Kan : Khan, Kant, Kanz
Mengeluh : Hufft
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
Paling : Plink, P’ling
Pasti : Pzt
Punya : Pya, P’y
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Rumah : Humz, Hozz
Salam : Lam
Sayang : Saiank, Saiang
Sorry : Cowwyy, Sowry
Tapi : PPi
Tau : Taw, Tawh, Tw
Telepon : Tilp
Tempat : T4
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Tuh : Tuwh, Tuch
Udah : Dagh
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Contoh kalimat alay:
Aq 4L4Y — QM Maw Ap4h?!
QmO dLaM iDopQhO (kamu dalam hidupku..)
q tWo……… (aku tau……)
qMo mANk cLiD wAd cYanK m qHo (kamu memang sulit buat sayang sama aku)
tPhE qMo pLu tHwO„„„ (tapi kamu perlu tau….)
mY LuPi”…… (my love, cintaku, lupi lupi di kuping gue kedengerannya kayak permen yupi) aLwaYs 4’U……… (always for you, cuman buat kamu)
  Penggunaan bahasa alay menimbulkan dampak bagi orang yang menggunakannya.Adapun dampak positifnya adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi, tepat, media dan komunikan yang tepat juga.
Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan mengkombinasikan antara huruf dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk lebih mencermati bahwa kombinasi itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi sebuah simbol atau kode rahasia.
            Sedangkan dampak negative dari enggunaan bahasa Alay adalah penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas


sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi. Maka sebaiknya bahasa-bahasa Alay digunakan pada tempat, situasi dan forum yang tepat.
Bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
           Para ABG yang gemar bertutur Alay dalam tulisannya sudah jelas merongrong keutuhan Bahasa Indonesia. Bila dalam satu kalimat ada kata-kata gue dan lo mungkin tidak terlalu mengganggu sebuah makna. Tapi pada saat sebuah kalimat dan semua kata-kata yang ada dalam kalimat itu disingkat dan dibubuhi angka sebagai huruf, artinya menjadi kabur dan banyak tafsiran. Dalam Alay memang tidak ada singkatan baku, kita bebas menyingkat kata sendiri dan membiarkan pembaca menafsirkannya dengan panduan kata sebelum dan sesudahnya.
          Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia. Tidak berbeda dengan bahasa lisan artis dan pejabat kita yang mau bergaya dan sok berpendidikan dengan sisipan bahasa asing.
           Untuk diperhatikan. Bahasa Alay tidaklah salah, semua bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Termasuk bahasa Alay dan bahasa daerah. Namun bahasa daerah bukan dikategori bahasa Alay meskipun terkadang terdengar aneh, karena bahasa daerah merupakan bahasa yang telah membudaya dari leluhur dan seharusnya dilestarikan.  Tetapi untuk tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada baiknya kita mengetahui kapan, dimana dan pada saat apa semua bahasa-bahasa itu digunakan. Ketika kita berkumpul dengan komunitas yang berkomunikasi dengan bahasa Alay maka tidak ada salahnya. Begitu pula menggunakan bahasa daerah.
          Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri, menurut saya penggunaanya harus lebih ditekankan dan dipelajari lebih dalam. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa pemersatu seluruh elemen masyarakat, daerah, suku adat-istiadat, semua disatukan oleh bahasa Indonesia. Maka sudah seharusnya, kita harus bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak  orang Indonesia yang tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia. Ini sungguh memalukan.






BAB V
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diajukan dari pembahasan ini adalah:
1. Ciri dari alay tersebut adalah tulisannya yang aneh dan di luar nalar serta akal sehat.
2. Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter yan berfungsi untuk menghemat biaya
3. Bahasa Alay dapat membuat seseorang menjadi kreatif namun juga dapat membuat remaja Indobesia melupakan Sumpah Pemuda.
4. Kalangan pendidik hendaknya tidak perlu gelisah berlebihan karena menganggap perkembangan "Bahasa Alay" dapat merusak Bahasa Indonesia.Bahasa alay yang banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia hanya mempunyai syarat mengancam dan merusak bahasa Indonesia apabila digunakan pada media yang tidak pada tempatnya.
b. Saran
Sebaiknya mulai dari sekarang kita harus menggunakan bahasa indonesia sesuai dengan EYD.Karena penggunaan bahasa alay yang tidak pada tempatnya dapat melunturkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.















Daftar Pustaka
Abidin, Yunus, dkk.2010.Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Bandung:CV. Maulana Media Grafika.






















                

      

0 komentar:

Posting Komentar