Pengaruh
Bahasa Alay terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia
Telah disetujui dan disahkan
Curup, Juni 2013
Pembimbing
Nurhayani, spd
Nip :
Kata
Pengantar
Sebelumnya penulis mengucapkan puji
dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
Adapun judul dari Makalah ini Pengaruh
Bahasa Alay terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia. Kepada seluruh
pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya karya tulis ini,
tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang membacanya. Amin.
Curup
, Juni 2013
Penulis
Daftar Isi
Lembar
Pengesahan................................................................................
1
Kata
Pengantar........................................................................................
2
Daftar
Isi.................................................................................................
3
Bab I
Pendahuluan..................................................................................
4
- Latar Belakang............................................................................ 4
- Tujuan......................................................................................... 4
- Rumusan Masalah....................................................................... 4
Bab II Landasan
Teori............................................................................
5
Bab III Metodelogi Penelitian................................................................
6
Bab IV
Pembahasan................................................................................
7
Bab V
Penutup......................................................................................
10
Daftar
Pustaka.......................................................................................
11
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Bahasa Alay muncul
pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan
singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per
SMS yang berfungsi untuk menghemat biaya.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial. Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial. Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.
Alay adalah singkatan dari anak layangan, alah lebay,
anak Layu, atau anak keLayapan yang menghubungkannya dengan anak JARPUL (Jarang
Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Istilah ini untuk
menggambarkan anak yang sok keren, secara fashion, karya (musik)
maupun kelakuan secara umum. Konon, asal usul alay diartikan “anak kampung”,
karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap
karena kebanyakan main layangan.
- Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri orang alay?
2. Apa dampak dari penggunaan bahasa alay?
3. Apa pengaruh bahasa alay terhadap
Bahasa Indonesia?
- Tujuan Penelitian
1. Mengetahui ciri-ciri orang alay
2. Mengetahui dampak positif dan negatif
dari penggunaan bahasa alay
3. Mengetahui pengaruh bahasa alay
terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar
BAB II
LANDASAN
TEORI
Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia,bukan bunyi yang
dihasilkan alat lain.Bunyi berasalah dari usara yang keluar dari paru-paru
menggetarkan pita suara di kerongkoran dan kemudian terujar lewat mulut.Abidin,
dkk (2010 : 1)
Bahasa Alay merupakan bahasa
sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin
digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua.
Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena lambang yang mereka pakai tidak
dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa atau dipakai dalam komunikasi
formal secara tertulis. Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas
Padjajaran
Pesatnya
perkembangan jumlah pengguna bahasa Alay menunjukkan semakin akrabnya genersai
muda Indonesia dengan dunia teknologi terutama internet. Munculnya bahasa Alay
juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena suatu bahasa
harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis.
Akan tetapi,
munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap
bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi
muda zaman sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam
bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasnya digunakan dalm acara-acara yang
kurang formal. Akan tetapi bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak
mengindah.
Alih-alih
mempermudah orang lain mengerti apa yang hendak dikatakan, penggunaan bahsa
alay justru memperlambat orang lain untuk memahami apa yang diungkapkan,
terlebih lagi orang tersebut tidak terbiasa dengan bahasa Alay karena
membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahaminya.
Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Alay untuk generasi muda saat ini sudah
sangat tidak mnegindahkan efesiensi, melainkan hanya sekedar trend belaka. Misbakhul
Munir, Guru SD Al-Azhar Syifa Budi, Solo
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
a.
Metode
Penelitian
Metode yang saya gunakan adalah metode pengamatan yaitu dengan melalukan
pengamatan terhadap cara menulis dan cara bicara siswa-siswi SMAN 1 Curup
Selatan.
b.
Langkah
penelitian
Saya mengumpulkan data
dengan cara browsing melalui internet serta mengamati cara menulis dan cara bicara beberapa siswa-siswi SMAN 1 Curup Selatan.Setelah itu saya menganalisis dan mengkoreksi kembali ,kemudian apabila sudah tepat dan sesuai dengan pembahasan karya tulis saya selanjutnya menjadikan analisis tersebut sebagai
bahan penelitian.
c.
Teknik Pengumpulan Data
Saya
melakukan beberapa observasi yang ada di internet dan melakukan
pengamatan terhadap siswa-siswi dari SMAN 1 Curup Selatan untuk saya jadikan
sebagai bahan pembuatan karya tulis ilmiah.
d.
Teknik Analisis Data
Setelah
kami mengumpulkan artikel – artikel dan hasil wawancara dari beberapa narasumber yang
kami rasa benar dan mendukung penulisan karya ilmiah kami selanjutnya kami menganalisis
data tersebut selanjutnya kami pilih sebagai bahan karya tulis.
BAB IV
PEMBAHASAN
Alay adalah perilaku remaja
Indonesia, yang membuat dirinya
merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan
sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan
bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.
Tapi seiring perkembangan
zaman, alay sering diidentifikasikan menjadi narsis, fotogenic, sok gaul, emo,
dan lain-lain. Secara garis besar, mungkin karena salah pergaulan, maka yang
merupakan ciri-ciri alay adalah sebagai berikut:
1. Selalu merasa paling tahu tentang bersepeda
dan kegiatan bersepeda padahal jarang sekali bersepeda, bersepeda hanya pada
saat kegiatan tertentu
2. Jika sedang berkumpul bersama memakai handshet untuk
mendengarkan lagu lewat handphone senang memamerkan keseruannya kondisi
terparah juga sering menunjukkan sms dari teman ke teman yang lain agar diperhatikan
oleh teman-temannya.
3. Bergaya seperti EMO tetapi ditanya
sejarahnya EMO tidak mengerti.
4. Menganggap dirinya eksis di media sosial (
kalau berkomentar bersaing untuk saling menyalahkan )
5. Dimana mereka berada selalu gemar melakukan
foto – foto dan tidak peduli dimana mereka berada.
6. Kasus para
laki – laki kegiatannya hanya mencari musuh dengan teman – teman lainnya agar
dianggap keren.
7. Di media
sosial kasusnya perempuan memajang foto – foto mereka yang cantik walaupun
mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
8. Menghina orang lain yang sama sekali tidak
dikenal.
Berikut adalah kata-kata alay yang biasanya
digunakan dalam kehidupan sehari – hari.
Add : Et, Ett (biasanya minta di add
friendster/facebook/twitter)
Aja : Ja, Ajj
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, q.
Anak : Nax, Anx, Naq
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Banget : Bangedh, Beud, Beut
Baru : Ru
Belum : Lom, Lum
Bokep : Bokebb
Boleh : Leh
Buat : Wat, Wad
Cakep : Ckepp
Cape : Cppe, Cpeg
Cewek : Cwekz
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Kan : Khan, Kant, Kanz
Mengeluh : Hufft
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
Paling : Plink, P’ling
Pasti : Pzt
Punya : Pya, P’y
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia
maya)
Rumah : Humz, Hozz
Salam : Lam
Sayang : Saiank, Saiang
Sorry : Cowwyy, Sowry
Tapi : PPi
Tau : Taw, Tawh, Tw
Telepon : Tilp
Tempat : T4
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Tuh : Tuwh, Tuch
Udah : Dagh
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Contoh kalimat alay:
Aq 4L4Y — QM Maw Ap4h?!
Aq 4L4Y — QM Maw Ap4h?!
QmO dLaM iDopQhO (kamu dalam hidupku..)
q tWo……… (aku tau……)
qMo mANk cLiD wAd cYanK m qHo (kamu memang
sulit buat sayang sama aku)
tPhE qMo pLu tHwO„„„ (tapi kamu perlu tau….)
mY LuPi”…… (my love, cintaku, lupi lupi di
kuping gue kedengerannya kayak permen yupi) aLwaYs 4’U……… (always for you,
cuman buat kamu)
Penggunaan
bahasa alay menimbulkan dampak bagi orang yang menggunakannya.Adapun dampak
positifnya adalah remaja menjadi lebih creative.
Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita
menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada
situasi, tepat, media dan komunikan yang tepat juga.
Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan mengkombinasikan antara huruf
dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk lebih mencermati bahwa kombinasi
itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi sebuah simbol atau kode rahasia.
Sedangkan dampak negative dari enggunaan bahasa Alay adalah penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas
Sedangkan dampak negative dari enggunaan bahasa Alay adalah penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas
sekolah dikerjakan
dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam
tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak
diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi
yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi. Maka
sebaiknya bahasa-bahasa Alay digunakan pada tempat, situasi dan forum yang tepat.
Bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar
kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan
maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat
memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
Para ABG yang gemar bertutur Alay
dalam tulisannya sudah jelas merongrong keutuhan Bahasa Indonesia. Bila dalam
satu kalimat ada kata-kata gue dan lo mungkin tidak terlalu mengganggu sebuah
makna. Tapi pada saat sebuah kalimat dan semua kata-kata yang ada dalam kalimat
itu disingkat dan dibubuhi angka sebagai huruf, artinya menjadi kabur dan banyak
tafsiran. Dalam Alay memang tidak ada singkatan baku, kita bebas menyingkat
kata sendiri dan membiarkan pembaca menafsirkannya dengan panduan kata sebelum
dan sesudahnya.
Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia. Tidak berbeda dengan bahasa lisan artis dan pejabat kita yang mau bergaya dan sok berpendidikan dengan sisipan bahasa asing.
Untuk diperhatikan. Bahasa Alay tidaklah salah, semua bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Termasuk bahasa Alay dan bahasa daerah. Namun bahasa daerah bukan dikategori bahasa Alay meskipun terkadang terdengar aneh, karena bahasa daerah merupakan bahasa yang telah membudaya dari leluhur dan seharusnya dilestarikan. Tetapi untuk tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada baiknya kita mengetahui kapan, dimana dan pada saat apa semua bahasa-bahasa itu digunakan. Ketika kita berkumpul dengan komunitas yang berkomunikasi dengan bahasa Alay maka tidak ada salahnya. Begitu pula menggunakan bahasa daerah.
Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri, menurut saya penggunaanya harus lebih ditekankan dan dipelajari lebih dalam. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa pemersatu seluruh elemen masyarakat, daerah, suku adat-istiadat, semua disatukan oleh bahasa Indonesia. Maka sudah seharusnya, kita harus bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak orang Indonesia yang tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia. Ini sungguh memalukan.
Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia. Tidak berbeda dengan bahasa lisan artis dan pejabat kita yang mau bergaya dan sok berpendidikan dengan sisipan bahasa asing.
Untuk diperhatikan. Bahasa Alay tidaklah salah, semua bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Termasuk bahasa Alay dan bahasa daerah. Namun bahasa daerah bukan dikategori bahasa Alay meskipun terkadang terdengar aneh, karena bahasa daerah merupakan bahasa yang telah membudaya dari leluhur dan seharusnya dilestarikan. Tetapi untuk tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada baiknya kita mengetahui kapan, dimana dan pada saat apa semua bahasa-bahasa itu digunakan. Ketika kita berkumpul dengan komunitas yang berkomunikasi dengan bahasa Alay maka tidak ada salahnya. Begitu pula menggunakan bahasa daerah.
Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri, menurut saya penggunaanya harus lebih ditekankan dan dipelajari lebih dalam. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa pemersatu seluruh elemen masyarakat, daerah, suku adat-istiadat, semua disatukan oleh bahasa Indonesia. Maka sudah seharusnya, kita harus bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak orang Indonesia yang tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia. Ini sungguh memalukan.
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diajukan dari
pembahasan ini adalah:
1. Ciri
dari alay tersebut adalah tulisannya yang aneh dan di luar nalar serta akal
sehat.
2. Bahasa
Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau
pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter yan
berfungsi untuk menghemat biaya
3. Bahasa
Alay dapat membuat seseorang menjadi kreatif namun juga dapat membuat remaja
Indobesia melupakan Sumpah Pemuda.
4. Kalangan
pendidik hendaknya tidak perlu gelisah berlebihan karena menganggap
perkembangan "Bahasa Alay" dapat merusak Bahasa Indonesia.Bahasa alay
yang banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia hanya mempunyai syarat
mengancam dan merusak bahasa Indonesia apabila digunakan pada media yang tidak
pada tempatnya.
b. Saran
Sebaiknya mulai dari sekarang kita harus menggunakan
bahasa indonesia sesuai dengan EYD.Karena penggunaan bahasa alay yang tidak
pada tempatnya dapat melunturkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Daftar
Pustaka
Abidin, Yunus, dkk.2010.Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Bandung:CV.
Maulana Media Grafika.




0 komentar:
Posting Komentar